Advertisement
Hingga setengah dari kasus Alzheimer mungkin disebabkan oleh tujuh faktor risiko yaitu: diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, olahraga, merokok, depresi, dan latihan mental. Dan itu bahkan tidak termasuk diet (karena ada begitu banyak faktor makanan yang mana para peneliti belum secara positif memasukkannya ke dalam daftar mereka). Mereka mengakui bahwa diet mungkin termasuk faktor resiko lain untuk penyakit Alzheimer.
Secara khusus, ada bukti yang berkembang bahwa pola diet tertentu, seperti diet Mediterania, yang terkait dengan risiko Alzheimer lebih rendah serta penurunan kognitif lebih lambat, namun diet Mediterania yang manakah yang bertanggung jawab?
Diet Mediterania tradisional adalah diet tinggi asupan sayuran, kacang-kacangan, buah, dan rendah daging serta susu. Ketika peneliti mencoba untuk memancing keluar komponen pelindung, ternyata konsumsi ikan tidak menunjukkan manfaat, begitu pula konsumsi alkohol moderat. Dua bagian penting tampaknya konsumsi sayuran, dan rasio antara lemak tak jenuh dan lemak jenuh (kira-kira mewakili lemak tanaman untuk lemak hewan).
Melalui penelitian di 11 negara, konsumsi lemak tampaknya berkorelasi paling dekat dengan prevalensi penyakit Alzheimer, dengan data tercatat di Cina memiliki asupan lemak dan tingkat Alzheimer terendah, sedangkan di Amerika Serikat memiliki asupan lemak dan tingkat Alzheimer tertinggi. Tapi pengelompokan ini berdasarkan semua lemak.
Baca Juga:
- Awas, Bahaya Akibat Sensitivitas Gluten
- Manfaat dan Fakta Penting Kalsium Bagi Tubuh
- Perilla, Tanaman Herbal Untuk Melawan Alergi
Peneliti Harvard meneliti hubungan dari jenis lemak utama perubahan kognitif selama empat tahun antara 6000 wanita yang lebih tua dan sehat, dan menemukan bahwa asupan lemak jenuh lebih tinggi dikaitkan dengan lintasan yang lebih buruk dari kognisi dan memori. Wanita dengan asupan lemak jenuh tertinggi memiliki kemungkinan 60 sampai 70% lebih besar dari perubahan yang lebih buruk pada fungsi otak. Besarnya perubahan kognitif berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh adalah setara dengan sekitar enam tahun penuaan, yang berarti perempuan dengan asupan lemak jenuh terendah memiliki fungsi otak perempuan enam tahun lebih muda.
Bagaimana jika salah satu sudah memiliki Alzheimer? Sebelumnya, sekelompok peneliti dari Columbia University melaporkan bahwa makan diet gaya Mediterania terkait dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer, tetapi hal ini masih menimbulkan keraguan, sehingga para peneliti masih menelitinya sampai sekarang.
Lalu para peneliti menemukan bahwa diet Mediterania ternyata dapat mempengaruhi tidak hanya risiko penyakit Alzheimer saja, tetapi juga penyakit-penyakit yang timbul karenanya. Jika Anda secara sungguh-sungguh menerapkan diet ini rutin maka cara ini dapat meringankan bahkan mengurangi angka kematian akibat Alzheimer. Hal ini berdasarkan pada hasil riset selama lima tahun, dimana hanya 20% angka kematian dari mereka yang melakukan diet secara sungguh-sungguh. Sedangkan dua kali lebih banyak dari mereka yang melakukan diet setengah-setengah. Sementara untuk yang diet rendah sebanyak 90% angka kematian mereka. Satu-satunya orang yang masih hidup adalah mereka yang melakukan diet sehat ini secara sungguh-sungguh.
Jadi kesimpulannya adalah lakukanlah diet sehat Mediterania yaitu diet tinggi asupan sayuran, kacang-kacangan, buah, dan rendah daging serta susu.
Jujur saya baru tau sekarang bang..trims atas sharenya tentang Kesehatan...hii
BalasHapusSama2 bang Icah, haduh udh brp tahun ya gak ngliat2 bang Icah nih... blognya juga kyknya ngilang ya? hehe... kirain pensiun? ^_^
Hapusgmn kbr bang Icah, sehat kan?