Advertisement
Meskipun tergoda untuk memilih diet soda selama liburan dalam upaya untuk mencegah kenaikan berat badan, akan lebih bijaksana lagi jika Anda menghindarinya saja. Itu karena diet soda seperti hampir semua produk diet di pasaran yang mengandung aspartame. Meskipun sementara ini aspartame telah memiliki suksesitas publisitas dalam upaya meningkatkan profilnya di pasaran dan meningkatkan penjualan produsen soda, yaitu dengan jalan mengubah namanya menjadi NeoTame, namun ini adalah bukan satu-satunya hal yang telah berubah. Aspartame masih merupakan hal buruk yang telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan bahkan menyebabkan kenaikan berat badan. Yup, perlu ditegaskan lagi bahwa: Diet soda menyebabkan kenaikan berat badan.
Baca Juga:
- Efek Bahaya Zat Kimia Phthalate Pada Produk Keseharian
- Produk Berlabel 'Sugar Free' Belum Tentu Sehat
- Terapi Musik Dapat Membantu Penderita Demensia
Dalam sebuah penelitian hewan baru yang diterbitkan dalam The Journal of Food and Nutrition Research, para ilmuwan menemukan kaitan antara konsumsi aspartam dan penambahan berat badan. Aspartame meningkatkan selera hewan dan juga kadar kolesterol darahnya. Dan, jika itu tidak cukup: para peneliti juga menemukan perubahan otak dan hati yang abnormal terkait dengan aspartam.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa berdasarkan efek dari otoritas pengawas aspartame seperti Food and Drug Administration (FDA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan badan kesehatan masyarakat lainnya harus mengubah kebijakan mereka. Saat ini aspartam diperbolehkan untuk dikonsumsi dan label peringatan bahkan tidak diperlukan pada produk yang mengandung pemanis buatan berbahaya ini.
Meskipun tidak ada perubahan pada kadar gula darah dalam penelitian ini, namun dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti menemukan bahwa aspartam menyebabkan perubahan pada mikroba usus, yang selanjutnya menyebabkan intoleransi glukosa terkait dengan penambahan berat badan. Intoleransi glukosa terjadi saat tubuh berhenti bereaksi dengan baik terhadap hormon insulin, yang biasanya mengatur kadar gula darah sebelum bisa menyebabkan kerusakan pada otak atau tubuh.
Penulis studi lain yang diterbitkan di American Journal of Industrial Medicine juga meminta pihak berwenang untuk mengevaluasi kembali posisi peraturan mereka saat ini. Para periset menemukan kaitan antara aspartam dan kanker dan menunjukkan bahwa konsumsi pemanis kimia ini tidak diketahui masyarakat karena penggunaannya yang merajalela di banyak produk di luar diet soda. Mereka menunjukkan bahwa aspartam dapat ditemukan di lebih dari 6000 produk yang ada saat ini, termasuk lebih dari 500 obat farmasi. Akibatnya, bahkan orang-orang yang melakukan upaya bersama untuk menghindari aspartam mungkin tidak sadar bahwa mereka telah menelan toksin otak dan sistem saraf.
Penelitian sebelumnya yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan hubungan kesehatan yang tidak terduga dengan aspartam. Menurut para ilmuwan di Columbia University Medical Center, ketika anak perempuan meminum soda diet yang mengandung aspartame, mereka secara prematur mulai menstruasi.
Lynne Melcome, ahli gizi dan penulis buku berjudul 'Health Hazards of White Sugar' (Bahaya Kesehatan Gula Putih) yang populer, menyatakan bahwa efek aspartame bisa saja keliru untuk beragam kondisi kesehatan lainnya, termasuk: Penyakit Alzheimer, sindrom kelelahan kronis, epilepsi, virus Epstein-Barr, korea Huntington, hipotiroidisme, penyakit Lou Gehrig, penyakit lyme, penyakit Meniere, multiple sclerosis dan post-polio syndrome.
Apakah itu berarti Anda harus berhenti minum soda sama sekali? Tidak. Ada pilihan minuman lainnya yang sehat seperti Zevia (sayangnya produk ini mungkin belum beredar di negara kita), yang dipermanis dengan ramuan stevia. Atau Anda bisa membuat sendiri soda Anda, jika Anda benar-benar memilikinya, dengan menambahkan campuran jus buah tanpa pemanis ke air berkarbonasi. Pastikan membaca label dan hindari produk yang mengandung aspartame atau pengawet seperti natrium benzoat, yang juga sebaiknya Anda dihindari.
yang sedapla slalu berbahaya.
BalasHapusbetul sekali... jangan terlena dengan yg sedap2 :)
Hapus