Advertisement
Anda mungkin percaya kesalahpahaman umum bahwa jika virus atau bakteri memasuki tubuh Anda, maka Anda akan jatuh sakit. Namun, paparan sederhana tidak menentukan apakah Anda menderita suatu penyakit atau tidak. Alih-alih, keadaan sistem kekebalan tubuh Anda-lah yang menentukan respons tubuh Anda dan karenanya kemungkinan penyakit yang menyerang Anda.
Baca Juga:
- Waspada Coronavirus, Pahami Gejala dan Pencegahannya
- Inilah Efek Bahaya Sodium Benzoate Bagi Kesehatan
Dalam satu studi, 17 orang sengaja terinfeksi dengan virus flu, tetapi hanya setengah yang sakit. Ketika para peneliti menguji darah peserta, masing-masing memiliki respon imun yang berbeda.
Pada pasien yang menjadi simtomatik, respons menunjukkan tanggapan antivirus dan peradangan yang mungkin terkait dengan stres oksidatif yang diinduksi oleh virus.
Tetapi pasien yang tidak menunjukkan gejala klinis memiliki respon yang dimediasi sel yang lebih ketat dan ekspresi gen yang berfungsi dalam respons antioksidan. Dengan kata lain, setengah dari kelompok mampu melawan virus secara efektif. Ini berarti bahwa dalam mengurangi penyebaran kuman atau virus, Anda perlu memelihara sistem kekebalan tubuh yang aktif.
Ada banyak faktor yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh yang Anda kendalikan. Tidur, mikrobioma usus, paparan sinar matahari, konsumsi gula dan nutrisi adalah semua cara untuk memiliki dampak signifikan pada pengembangan dan dukungan sistem kekebalan yang kuat.
Di musim hujan seperti saat ini, semua orang akan dapat dengan mudah menderita pilek, dan sekarang kita pun dituntut untuk siap dalam menghadapi wabah virus corona. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita jarang terasa lebih mendesak, tetapi, selain makan lebih banyak jeruk dan berharap yang terbaik, apa lagi yang bisa kita lakukan?
Keseriusan suatu infeksi sangat tergantung pada dosis yang dikonsumsi, yang pada gilirannya tergantung pada seberapa menularnya pembawa ketika mereka batuk di dekat Anda. "Kita terus-menerus terpapar kuman, dan kita hanya sakit karena beberapa di antaranya," kata Sheena Cruickshank, seorang profesor imunologi di Universitas Manchester.
Menurut Prof Arne Akbar, presiden British Society for Immunology dan seorang profesor di University College, London, Jika Anda cukup muda dan sehat, manfaat ringan yang Anda dapat dari menjadi ekstra baik mungkin tidak akan menangkis dosis besar virus coronavirus atau flu. Skenario yang mungkin terjadi jika Anda terkena infeksi adalah, katanya, "Anda akan sakit sebentar dan Anda akan pulih".
Dari perspektif kesehatan masyarakat, ketika virus jahat seperti virus corona melakukan siklus, prioritas Prof Akbar bukanlah meningkatkan sistem kekebalan orang yang sudah sehat, "tetapi melindungi orang-orang yang rentan. Orang yang lebih tua tidak merespon dengan baik terhadap suntikan flu, meskipun lebih baik bagi mereka untuk memilikinya daripada tidak. Ini adalah masalah umum penurunan kekebalan tubuh akibat penuaan."
Ketika kita bertambah tua, katanya, fungsi penghalang dalam usus tidak bekerja dengan baik, "jadi Anda memiliki sesuatu yang disebut sindrom usus bocor, dimana serangga merayap ke dalam tubuh kita yang menyebabkan infeksi ringan". Hal ini menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, seperti halnya akumulasi alami dari sel-sel ‘zombie’ lama, yang disebut sel-sel tua, dan peradangan mengganggu respon imun.
"Dalam hal virus corona," kata Prof Cruickshank, "sebagian besar disebarkan melalui transmisi tetesan, sejauh yang kita tahu, jadi hal terbesar adalah kebersihan." Maka, cucilah tangan Anda, dan ketika bersin atau batuk, arahkan ke dalam tisu, lalu buang ke tempat sampah..” katanya, disela-sela pilek yang dideritanya. Ternyata, tidak ada yang bisa sepenuhnya menghindari sakit, bahkan imunolog top sekalipun.
Jadi yang bisa kita lakukan adalah ‘mencegah’. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
- 
-1.jpg "Penyebab Penglihatan Spider Web (Eye Floaters)")
0 komentar:
Posting Komentar